BANDA ACEH | SAH — Investor asal Malaysia tertarik untuk menanamkan modal di beberapa sektor potensial di Aceh, terutama di sektor pertambangan, minyak dan gas (Migas), pertanian, serta teknologi.
Hal itu diungkapkan Penjabat (Pj) Gubernur Safrizal ZA pada acara Aceh Investment Opportunities, yang diselenggarakan oleh Komite Peralihan Aceh (KPA) Lua Nanggroe di Hermes Palace Hotel, Kota Banda Aceh, Minggu, 5 Januari 2025.
“Beberapa sektor yang menjadi perhatian utama investor adalah pertambangan, minyak dan gas, pertanian, serta teknologi. Kami akan mengidentifikasi sektor mana yang paling memungkinkan untuk dikembangkan dalam waktu dekat,” ungkap Safrizal.
Baca Juga: Mahkamah Syariah Jantho Selesaikan 843 Perkara
Safrizal menjelaskan, Aceh memiliki regulasi investasi yang lengkap dan tidak berbelit-belit, sehingga dapat memberikan kepastian hukum bagi investor. Pemerintah Aceh siap memfasilitasi investor dengan proses yang transparan dan efisien, tanpa kendala birokrasi yang rumit. Potensi yang melimpah, Aceh hanya memerlukan tata kelola yang baik agar investasi yang masuk bisa sehat dan berwawasan lingkungan.
“Aceh harus menjadi tempat yang nyaman bagi investor. Aceh membuka diri dan memberikan karpet merah bagi investor asing maupun lokal. Kami menjamin investasi tanpa biaya tersembunyi dan tanpa pembebanan ilegal. Kami telah berkomitmen untuk menciptakan Aceh Business Hospitality, yang memungkinkan investor merasa nyaman dan yakin berinvestasi di Aceh,” ujar Safrizal.[]